Sabtu, 11 Mei 2013

Keheningan, Perubahan, Kebiasaan..


Suasana markas peradaban malam ini cukup sepi dan hening. Ibarat ditinggalkan persis oleh orang yang tepat, karena sibuk mencoba sesuatu yang lain di saat bersamaan. Tentu saja memberikan peluang bagiku untuk menggali lebih inspirasi yang biasanya terus tertunda. Tertunda akibat jeratan rutinitas. Rutinitas kampus, organisasi, dan agenda lain yang sejatinya memang harus diprioritaskan, ditujukan dengan harapan dapat menjadi tambahan amalan kebaikan.
Memantapkan langkah dengan membuka pintu kamar, sejenak aku pun berimajinasi. Di tengah keheningan seperti ini, pikiranku seketika pecah berhamburan ke segala arah. Liar. Seperti sosok singa yang baru lepas dari penjara, ambisius berlari kesana kemari demi mencari mangsa. Lepas sejenak dari penjara prosedural yang memegang kuat prinsip kiri—yang awalnya bertentangan dengan hati nurani.

Diiringi dengan lagu akustik sederhana dalam playlist laptop—yang akhirnya kembali dalam pelukan setelah sekian lama berpindah tangan, aku pun berusaha mencari sesuatu yang sesungguhnya telah lama hilang. Hilang berbekas dengan meninggalkan sedikit ampas. Seperti kenangan lama yang sudah lama bosan, namun masih saja dilputi rasa penasaran. Dan sesuatu yang hilang itu adalah: kebiasaan.


Kita semua tahu, bahwa hidup pasti dikemas oleh dinamika perubahan. Perubahan yang sejatinya harus disikapi secara brilian, agar kita tak salah jalan. Termasuk di dalamnya kebiasaan. Sampai disini akhirnya pikiranku melayang pada sejumlah kebiasaan yang lama aku tinggalkan. Yah termasuk menulis di blog, serta berinteraksi disini dengan kawan-kawan.. *nangis di pojokan*

Mungkin kita semua pernah punya rasa seperti ini. Rasa dimana ada sebuah perbedaan yang menembus waktu, dan saling bersinggungan oleh sebuah kebetulan. Perbedaan yang memberikan dampak pada perjalanan hidup kita. Perbedaan ini terkadang memunculkan kerinduan bagi kita, berharap bisa mengalami hal itu kembali. Utuh. Ga hanya kebiasaan deh, persahabatan, lingkungan, sampai bahkan pada bahan bacaan, mutlak mengalami perubahan.

Misal aja dari yang sederhana, kebiasaan dan hal-hal yang menjadi sahabat kita dari kecil, semakin lama semakin tidak ada. Mainan dan canda tawa dulu nikmat dilewati tanpa ada ketakutan. Kini semua akan berbeda dan berubah, seiring bertambahnya usia manusia. Lalu, dari semua perubahan yang dialami, pasti ada kenangan yang timbul, apakah itu manis, hambar, pahit, ataupun penuh ampas—berharap (andai) dapat dirasakan kembali, suatu saat nanti.

Namun, pertanyaan yang mungkin muncul adalah, kenapa harus berfokus pada kebiasaan? Bukan lingkungan, persahabatan ataupun mungkin bahan bacaan? Ini dikarenakan, kebiasaanlah yang sangat membekas dan memberikan pengaruh paling besar secara psikologis dalam hidup, terutama pada diriku. Tak lain dan tak bukan, kebiasaan yang dimaksud adalah yang diterapkan di markas peradaban, Orangedorm, dengan ditemani 31 penghuni lainnya, yang selanjutnya dijuluki Laskar Nakula. (Siapa mereka? tunggu saja narasi tentang mereka selanjutnya yaa..)
Perbedaan dan perubahan, aku belajar menerima mereka satu paket. Paket yang membuat aku mengerti dan terus bertahan dalam mengarungi kehidupan. Perjalanan hidup ini mungkin tak sempurna, namun pembelajaran kitalah yang menyempurnakannya..

2 komentar:

  1. mantap ni , saya sangat menikmati artikelnya !!! terimakasih

    BalasHapus
  2. ini memang luar biasa , kata-katanya menyentuh !!!

    BalasHapus

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Silahkan beri tanggapan dan masukan di kotak yang telah disediakan.

Semangat berbagi, sobat! :)